Kamis, 06 Agustus 2009

Manifes Kebudayaan

Manifes Kebudayaan adalah pernyataan bersama para pekerja kesenian dan kebudayaan pada masa Orla dalam menghadapai derasnya arus ideologisasi di bidang kebudayaan dan kesenian yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin ala Soekarno. Pernyataan ini dimuat dalam Majalah Sastra No. 9/10 Tahun III 1963. Majalah Sastra adalah sebuah majalah yang bergiat pada perkembangan kesusateraan dan kebudayaan.

Demokrasi Kita, Karya Mohammad Hatta

Deskripsi Buku :
Penulis : Mohammad Hatta
Penerbit : Pustaka Antara Jakarta
Tahun : 1966
Tebal : 35 halaman
Pengantar Buku : HAMKA


Sebelum dibukukan, tulisan Mohammad Hatta ini dimuat di Majalah Pandji Masjarakat no. 22, 1 Mei 1960 dan mengalami larangan terbit dari pemerintahan Soekarno disertai larangan untuk membaca, menyimpan dan menyebarluaskan isi dari tulisan tersebut. Secara lugas Hatta mengkritisi Soekarno sebagai diktatur karena mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan memberlakukan keadaan darurat disertai dengan pembubaran Badan Konstituante yang bertugas menyusun UUD baru. Menurut Hatta, sistim diktatur yang diadakan atas nama Demokrasi Terpimpin akan membawa Soekarno kepada keadaan yang bertentangan dengan cita2nya selama ini. Cita2 akan sebuah bangsa merdeka yang makmur dan adil. Menurut Hatta : Bahwa diktatur yang bergantung kepada kewibawaan orang seorang tidak akan lama umurnya. Sebab itu sistim yang dibangun Soekarno itu tidak akan lebih panjang dari umur Soekarno sendiri. Sebuah analisa politik yang tajam dan terbukti benar. Sistem Demokrasi Terpimpin rubuh sebelum usia Soekarno berakhir. Sebuah pelajaran bahwa dalam bentuk apapun sistem pemerintahan Dikatur dan Otoritarian bukanlah sistem yang cocok bagi bangsa yang dinamis seperti bangsa Indonesia.

Deskripsi Majalah Pandji Masjarakat :
Edisi : No. 22, 1 Mei 1960
Penerbit : -
Pemimpin Umum : Moh. Faqih Usman
Pemimpin Redaksi : HAMKA
Pemimpin Usaha : M. Joesoef Ahmad





Sabtu, 18 Juli 2009

Tjerita dari Djakarta

Deskripsi Buku :
Judul : Tjerita Dari Djakarta, Sekumpulan Karikatur Keadaan dan Manusianja
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Grafica
Terbit : Cetakan 1, Djanuari 1957
Halaman : 197

Daftar Isi :Djongos dan Babu, Ikan2 yang Terdampar, Berita dari Kebajoran, Rumah, Keguguran Tjalon Dramawan, Njonja Dokter Hewan Suharko, Tanpa Kemudian, Machluk Dibelakang Rumah, Maman dan Dunianja, Ketjapi, Biang Keladi, Gambir

Buku kumpulan cerita2 pendek ini bercerita seputar kehidupan manusia2 di kota Jakarta, lengkap dengan segala problema dan kemanusiaanya. Sebuah buku yang menarik beserta paparan ceritanya yang lugas khas PAT.

Pertjikan Revolusi, Pramoedya Ananta Toer

Deskripsi Buku :
Judul : Pertjikan Revolusi
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Gapura
Terbit : Cetakan 1, Djuni 1950
Tebal : 196 hal
Illutrasi Buku : Basuki Resobowo
Pengantar Buku : H.B Jassin


Daftar Isi :Gado-Gado, Kemana ??, Kemelut, Masa, Orang Baru, Kawanku Se-sel, Kenang-Kenangan Pada Kawan, Lemari Antik, Djongos + Babu

Buku ini merupakan kumpulan cerita2 pendek yang ditulis oleh PAT pada masa2 awal berdirinya Republik Indonesia. Kisah2 yang dipaparkan dalam buku ini seakan tetap terulang hingga kini dan menjadi bahan pelajaran bagiku mengenai makna hidup dan kemanusiaan. Sarkasme yang dipaparkan dalam kisah2 ini membawaku ke nuansa masa revolusi beserta semua seluk beluknya.
Apa Kebebasan ? Apa Siksaan ? Apa Mati ? Apa Keadilan bagi rakyat jelata ?
Apa Bahagia ? Apa Kemanusiaan, bagaimana perdjuangan tjita2 dan perut ? Semua
ini jadi buah renungan dan perhatian bagi Pramoedya; bukan saja sebagai
penonton, tapi juga sebagai orang yang turut mengalami pada tubuh dan jiwa
revolusi dan segala akibatnya.
(H.B Jassin, dalam pengantarnya untuk Pertjikan Revolusi)Tambah Gambar